KAREBAKALTIM.com, Samarinda — Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Andi Sofyan Hasdam, menanggapi sejumlah isu strategis yang tengah berkembang di Kalimantan Timur, mulai dari pembangunan jalan lingkar dan jalan tol, rencana investasi hotel di Bontang, hingga wacana pemekaran wilayah di Benua Etam.
Terkait proyek jalan tol Samarinda-Bontang, ia optimistis pembangunan akan tetap berjalan meskipun sempat tertunda akibat pengetatan anggaran.
“Insyaallah jalan tol ini jadi. Mungkin masih agak tertunda, tapi dari segi kepentingan, proyek ini pasti terealisasi. Bahkan akan tersambung hingga Sangatta. Saya akan memantau terus progresnya,” ujarnya, baru-baru ini.
Mengenai jalan lingkar Bontang, Sofyan mengaku masih mendalami permasalahannya. Namun ia menyebut kemungkinan pengerjaan dimulai dari Bontang Kuala.
Di sisi lain, Sofyan juga menanggapi rencana Pemerintah Kota Bontang yang ingin memindahkan rumah jabatan wali kota ke kawasan Bontang Lestari dan mengalihfungsikan rumah jabatan lama menjadi hotel berbintang.
Menurutnya, langkah ini penting untuk mendukung investasi dan pariwisata di Kota Taman tersebut. Hal itu karena, masih sulitnya menggelar acara berskala nasional akibat kapasitas tempat yang terbatas.
“Untuk kalangan tertentu, mana mau menginap di hotel yang tidak bagus kan? Jadi saya mendukung jika rumah jabatan dijadikan hotel. Dulu saya juga pernah berani mengubah kantor DPR menjadi pusat perbelanjaan Ramayana itu,” jelasnya.
Andi Sofyan juga menyoroti perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini. Ia mengungkapkan, bila pembangunan IKN tidak dilanjutkan, alternatifnya adalah menjadikan Balikpapan bagian selatan sebagai ibu kota, atau menjadikan IKN sebagai pusat pemerintahan Kalimantan.
Disampaikannya, pembagian wilayah Kalimantan Timur menjadi dua provinsi juga layak dipertimbangkan.
“Kaltim ini penduduknya sedikit tapi wilayahnya luas. Idealnya dibagi dua dapil: wilayah selatan mencakup Balikpapan, Penajam Paser Utara, Kutai Barat, dan Mahulu, sedangkan wilayah utara meliputi Kutai Kartanegara, Samarinda, Bontang, Sangatta, dan Berau,” pungkasnya. (Bey)