25.2 C
Bontang
Rabu, Oktober 9, 2024
spot_img

Komisi III Sorot Rendahnya Serapan Anggaran Dinas PUPRK Bontang

KAREBAKALTIM.com – Komisi III DPRD kembali menyoroti serapan anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Kota Bontang pada TA 2022.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi III DPRD Bontang, Astuti dalam Rapat kerja Komisi III bersama PUPRK dan Bapelitbang di ruang rapat lantai 2 Sekretariat DPRD Bontang, Selasa (9/8/2022).

Astuti mengatakan serapan anggaran Dinas PUPRK paling sedikit dibandingkan dengan OPD lain, dari total serapan anggaran semua OPD pada triwulan ketiga yang sebesar 35 persen.

“Serapan anggarannya paling rendah dibanding OPD lain,” katanya.

Politisi PPP ini juga membeberkan, anggaran yang terserap di bidang Bina Marga Dinas PUPRK hanya Rp 1,8 miliar, padahal dana yang tersedia sebesar Rp.29 Miliar.

“Dana yang ada di Dinas PUPRK itu sebesar Rp.29 miliar. Tapi terserap baru Rp.1,8 miliar,” bebernya.

Senada, Ketua Komisi III Amir Tosina juga menyoal progres program PUPRK. Dia menyebut, hingga saat ini, Jalan Soekarno Hatta masih rusak. Masih banyak ditemukan jalan dalam kondisi berlubang.

Seharusnya, kata dia anggaran yang ada tersebut hendaknya di maksimalkan untuk rehabilitasi jalan dengan anggaran APBD sendiri. Sebab, tidak ada alasan regulasi ataupun yang mendasar untuk menghalangi program pelayanan jalan bagi kendaraan masyarakat.

“Makanya kami pertanyakan, ini supaya kami tahu apa sebenarnya masalahnya,” ucap Amir Tosina.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Bina Marga PUPRK Kota Bontang, Anwar Nurdin menjelaskan semua kegiatan fisik sedang berjalan. Bahkan sedang berkontrak.

Rendahnya serapan anggaran jelas Anwar disebabkan tidak adanya uang muka bagi penyedia atau kontraktor. Hal itu tertuang dalam komitmen perintah kerja.

“Kami terapkan tidak ada uang muka, pembayarannya juga pembayaran per termin 50 dan 100 persen,” ungkap Anwar.

Kemudian, kegiatan rehabilitasi Jalan Soekarno Hatta yang sudah selesai dikerjakan lantaran Dana Alokasi Khusus (DAK) baru diterima 20 persen dari total Rp 4 miliar.

“Dana 29 Miliar itu semua sudah berkontrak tapi saya dikasih dalam bentuk catatan bukan dalam bentuk uang, jadi saya bingung juga,” kata Anwar. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,000PelangganBerlangganan