KAREBAKALTIM.com, Bontang — Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, berharap Pemkab Kutim berlapang dada ihwal masalah tapal batas.
Kata dia, sangat jelas aspirasi masyarakat Kampung Sidrap yang mau ke Kota Bontang. Dan itu harus difasilitasi.
“Kita lihat warga lebih memilih ikut ke Kota Bontang. Artinya kita lihat kepentingan masyarakat. Kita harap Pemkab Kutim berjiwa besar,” ucap Andi Faiz kepada awak media beberapa waktu lalu.
Diketahui, sengketa tapal batas antara Bontang-Kutim ini sudah berlangsung lama. Sejak 20-an tahun lalu. Namun sampai sekarang baru ada mediasi bersama Gubernur.
Hasil mediasinya, yang berlangsung di Jakarta pada akhir Juli 2025 lalu, Gubernur Kaltim diperintahkan untuk meninjau langsung wilayah tersebut.
Pun demikian, Andi Faiz berharap usai peninjauan langsung, Pemkab Kutim benar-benar berlapang dada dan tidak menolak secara mentah-mentah.
Belum lagi, menurut Andi Faiz, ditinjau dari sisi geografis, Kampung Sidrap, yang terletak di Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan itu, sangat berdekatan dengan Kota Bontang.
Untuk itu Andi Faiz berharap dalam perkara ini pemerintah tidak boleh mengedepankan ego mereka. Benar-benar harus melihat kepentingan warga.
“Jangan berpikir ego, tapi pikirkan kepentingan warga,” tandasnya.
Senada dengan itu, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyatakan bahwa apa yang paling utama untuk warga adalah pelayanan bagi mereka.
Standar pelayanan harus dimaksimalkan demi kepentingan bersama. “Prinsipnya kita ini adalah pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Diketahui, sengketa Kampung Sidrap ini sudah berlarut-larut. Sejumlah pemikir telah mengeluarkan pendapatnya.
Termasuk para pemegang kebijakan di kedua belah pihak, telah memberikan komentar mereka. Bahkan ada yang kontroversial. (Adv)




