27.7 C
Bontang
Kamis, Maret 28, 2024
spot_img

Kapolres Bontang Minta Maaf Pasca Kericuhan Unjuk Rasa 11 April

KAREBAKALTIM.com – Aksi damai yang digelar Aliansi Amanah Penderitaan Rakyat (AMPERA) Bontang sempat ricuh, Senin, 11 April 2022. Kejadian ini bermula saat salahsatu massa aksi hendak membakar ban saat berada di pelataran Gedung DPRD Bontang.

Detik-detik pembakaran, personel polisi yang bertugas sigap menyita ban. Hingga terjadi aksi dorong mendorong antara pendemo dan polisi. Saat tarik-menarik ban tersebut, dua orang peserta aksi yang diduga menjadi korban pemukulan.

Salah satunya, Sahidin. Ia menegaskan, pihak kepolisian seharusnya mengayomi dan melindungi. Terlebih AMPERA turun aksi untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.

“Saya mengambil ban, tapi dirampas. Saya tarik balik, tapi ditendang,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin, 11 April 2022.

Pihaknya menyayangkan tindakan yang dilakukan petugas tersebut. Apalagi salah satu poin yang diserukan, yakni mengecam tindakan represif oknum aparat dalam setiap aksi yang digelar.

Menyikapi hal ini, Kapolres Bontang AKBP Hamam Wahyudi, menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan siap bertanggungjawab atas perlakuan jajarannya.

“Memang terjadi sesuatu yang tidak nyaman dari personel saya. Untuk itu saya meminta maaf kepada adik-adik,” ungkapnya saat hadir di tengah-tengah aksi, di gedung DPRD Kota Bontang, Senin, 11 April 2022.

Lanjutnya, apabila ada pendemo yang merasa keberatan bisa langsung menemui dirinya dan akan memproses laporan yang dilayangkan.

“Adik-adik ini harus kami jaga, kami kawal. Kalau terjadi apa-apa silahkan temui saya. Dan ini akan kami evaluasi,” ujarnya.

Ia berharap, mahasiswa di Kota Bontang bisa menjadi agen perubahan ke depan.

Setidaknya ada lima tuntutan yang diserukan, diantaranya membatalkan kenaikan Pertamax, membatalkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok.

Tuntutan selanjutnya, menagih janji politik Presiden Republik Indonesia (RI), yaitu janji NAWACITA sembilan prioritas pembangunan lima tahun ke depan. Serta mengecam tindakan represif oknum aparat terhadap massa aksi. (*)

Reporter : Mirah Hayati
Editor : Qadlie Fachruddin

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
21,600PelangganBerlangganan