KAREBAKALTIM.com – Untuk memenuhi kebutuhan pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang terus membentuk kelompok Dasawisma melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Kota Bontang Idhamsyah mengatakan, tahun ini (2022) pihaknya menargetkan membentuk 9 kelompok dasawisma yang berasal dari ibu rumah tangga.
Kelompok Dasawisma ini akan dibina untuk melaksanakan program P2L. DKP3 memberikan pembinaan kepada ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok dasawisma untuk memanfaatkan lingkungan perumahan atau tempat tinggal menanam sayur-sayuran.
Kegiatan ini dengan secara intensif sehingga dapat menjadi sumber pangan secara berkelanjutan dalam memenuhi pangan dan gizi warga setempat.
“4 sudah terbentuk dan telah mulai panen, 5 lagi akan kita bentuk,” kata Idhamsyah.
Dia katakan, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Dengan P2L, peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada potensi sumber daya lokal dapat membantu ketahanan pangan daerah.
“Digunakannya pekarangan atau lahan disekitar rumahnya agar masyarakat dapat mengontrol sebanyak apa akan memberi pupuk memberi racun pada hama dan lain-lain, hal ini agar dapat memenuhi kebutuhan pokok tambahan,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang dilakukan melalui upaya pemberdayaan wanita atau kelompok masyarakat Iainnya untuk budidaya, dapat memberikan peningkatan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.
Hal ini kata dia, dapat mengurangi pengeluaran keluarga sekaligus dapat memberikan tambahan pendapatan keluarga keluarga jika hasil yang diperoleh telah melebihi kebutuhan pangan keluarga.
Menurutnya, hingga kini di Bontang terdapat sebanyak 35 kelompok yang sudah mengubah pekarangan rumahnya untuk tanaman pangan, selain untuk dikonsumsi juga untuk membangun industri rumahan dalam rangka menambah pendapatan rumah tangga.
“Target kita sebanyak-banyaknya. Ke depan semoga mereka bisa mandiri dalam mengelola tanaman pangan berbasis pekarangan ini,” ucapnya. (*)