25.9 C
Bontang
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_img

Gaji Ditunggak, Puluhan Dosen Unijaya Bontang Tagih Janji Yayasan

KAREBAKALTIM.com – Tim Penyelesaian Hak Dosen (TPHD) Universitas Trunajaya (Unijaya) Bontang kembali menagih janji Yayasan Pendidikan Miliana sebagai pengelola perguruan tinggi. Pasalnya, honor puluhan tenaga pengajar di Perguruan Tinggi tersebut belum terbayarkan sejak 2019 hingga 2022.

Sekretaris Tim Penyelesaian Hak Dosen (TPHD) Universitas Trunajaya Bontang, Cintya Ayu Rishanty menyebutkan baru 24 dari 60 dosen yang honornya telah dilunasi. Sementara, pihaknya dijanjikan akan menyelesaikan tunggakan gaji pada 30 September 2021 lalu.

Tetapi, sampai tempo yang disepakati janji pelunasan itu tidak terealisasikan. Kemudian, yayasan meminta tambahan waktu selama enam bulan tepatnya hingga Maret 2022.

“Tapi sampai sekarang pun tidak ada. Dari 60 dosen, baru 24 yang sudah dilunasi. Sementara 26 lainnya belum. Jumlahnya juga berbeda-beda, ada yang Rp55 juta per dosen,” ujar Cintya di pelataran Unijaya, Jumat, 18 Maret 2022.

Siang tadi, Cintya dan sejumlah dosen berniat menemui pihak kampus maupun yayasan. Sebaliknya, tidak ada aktivitas serta seorang pun yang bisa ditemui terkait tuntutan.

“Tapi ini malah tutup, tidak ada aktivitas. Padahal kita sudah bersurat dan sudah diterima,” ungkapnya.

Ia menyebutkan telah mengirim aduan ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Banjarmasin maupun LLDIKTI Pusat di Jakarta mengenai permasalahan tidak terbayarnya honor dosen-dosen tersebut. Namun, THPD Unijaya menilai kedua lembaga terkesan abai.

“Tidak ada tindakan nyata. Seharusnya sebagai lembaga yang mengurus serta mengawasi pengelolaan suatu perguruan tinggi, mereka bertindak tegas,” ucapnya.

Ia mengakui, proses permbelajaran akademik tidak berjalan baik selama gaji belum terbayarkan. Sebagian besar tenaga pendidik memilih berhenti mengajar. Bahkan tidak membuat soal baik UTS maupun UAS dan tidak mengeluarkan nilai sebagai bentuk protes.

Tidak sedikit dosen yang telah dibayar kemudian cuti hingga mengundurkan diri. Sementara banyak pula yang mendesak adanya tata kelola administrasi dan keuangan perguruan tinggi dilakukan.

THPD Unijaya meminta Pemkot Bontang dan DPRD Kota Bontang memperhatikan masalah tertunggaknya honor puluhan dosen ini. Di mana, kata Cintya, dosen ataupun mahasiswa Unijaya juga merupakan warga Kota Taman.

“Hal ini agar calon dosen dan mahasiswa nantinya tidak mengalami kedzaliman yang sama. Selanjutnya, kita akan bersurat kembali ke LLDIKTI,” tuturnya.

Rektor Unijaya Bontang, Bilher Hutahean, membenarkan gaji puluhan dosen Yayasan Miliana belum terbayarkan disebabkan terkendala anggaran.

Ia menyatakan pihaknya tengah berupaya memenuhi hak para tenaga pengajar di Unijaya Bontang.

“Sebagian sudah ada proggres, sudah kita cicil. Kondisi saat ini yayasan tidak mampu membayar sekaligus. Karena untuk melunasi itu dibutuhkan sekitar Rp400 juta,” sebutnya.

Selain itu, ia menegaskan aktivitas pelayanan yayasan tersebut memang hanya empat hari. Yakni Senin sampai Kamis.

“Jumat, Sabtu, Minggu libur. Jadi bukan sengaja ditutup,” katanya.

Reporter: Mirah Hayati
Editor: Qadlie Fachruddin

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
21,900PelangganBerlangganan