25.9 C
Bontang
Minggu, November 3, 2024
spot_img

ESI Bontang Jelaskan Manfaat Game Online

KAREBAKALTIM.com – Permainan game online terus diminati banyak kalangan, tua, muda, maupun anak-anak.

Namun, tidak sedikit orangtua yang menganggap bahwa game online tidak bermanfaat dan hanya membuang-buang waktu.

Menanggapi hal itu, Saiful Fakhri Sekretaris E-sport Indonesia (ESI) Kota Bontang mengatakan, banyak sisi positif yang bisa didapatkan ketika seseorang menjadi atlet esport.

“Atlet E-sport gajinya itu luar biasa, dan semua punya peluang jadi pro player,” kata Fakhri, Jumat (28/5/2021).

Selain itu, ada tiga manfaat lain seperti melatih kemampuan bahasa atau komunikasi seseorang.

“Game online itu terkoneksi se-Asia dan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Inggris. Atlet harus mengerti, secara otomatis mereka (pemain game) akan belajar,” ucapnya.

Kedua adalah networking. Seorang introvert yang hanya bisa membaca buku dan dibilang kurang pergaulan (kuper), ketika diberikan sosial media mereka akan menjadi ekstrover di luar lingkup real life-nya.

Di mana hal tersebut juga bisa untuk meningkatkan komunikasi bagi seorang introver. Dan yang terakhir time management. Seorang atlet esport akan terbiasa melakukan aktivitas sehari-hari secara terjadwal.

Menurut Fakhri, time management yang baik dapat membantu kehidupan mereka dimasa depan layaknya seperti saat mereka bersekolah.

“Orangtua tetap wajib memantau dengan memberikan batasan waktu bagi anak-anak, hal itu yang akan membuat anak terbiasa. Begitu pun dengan aktivitas lainnya,” tuturnya.

Tanpa pengawasan orangtua, anak-anak akan merasa lebih bebas berselancar di dunia maya. Tidak melulu perkara game tapi juga penggunaan smartphone yang berlebihan.

“Kecanduan itu bukan perkara game nya, melainkan porsi anak memakai HP, kalau rewel biasanya ditenangkan dengan HP, begitu juga misal tidak mau makan atau tidur,” kata tegas.

Ia berharap, orangtua dewasa ini tidak kaku dengan perkembangan teknologi, namun tetap harus pandai mengontrol kemungkinan buruk yang akan terjadi.

“Sama kalau kita larang anak main benda-benda tajam atau sering oulang larut malam tanpa ada batas waktu,” tutupnya. (*)



Reporter : Tomy Gutama
Editor : Risman

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan