KAREBAKALTIM.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Abdul Samad melaksanakan reses Masa Sidang II di 130 titik yang tersebar di 5 kelurahan daerah pemilihan (Dapil) nya.
Di antaranya, Kelurahan Lok Tuan, Kelurahan Guntung, Kelurahan Bontang Baru, Kelurahan Api-Api, dan Kelurahan Bontang Kuala (BK).
Reses kali ini, Samad lakukan secara door to door dengan mendatangi rumah warga untuk mendengarkan dan menyerap aspirasi dari masyarakat. Mulai dari pukul 13.00 Wita hingga 18.00 Wita.
?Saya menggelar reses, ada juga yang meminta untuk didatangi rumahnya dan saya selesaikan dalam sehari dengan cara door to door, soalnya masih pandemi Covid-19,” katanya saat dihubungi reporter KAREBAKALTIM.com, Jumat (2/4/2021).
Adapun aspirasi yang banyak disampaikan oleh masyarakat Kota Bontang adalah terkait permasalahan banjir. Mereka meminta agar permasalahan itu segera diatasi.
“Kebanyakan mengeluhkan persoalan banjir, untuk itulah saya selaku anggota dewan harus bisa memperjuangkan pokir saya untuk hal itu,” sambungnya.
Dijelaskannya, di BK masyarakat mengusulkan pembuatan jembatan Ulin sebagai akses jalan. Termasuk juga meminta mempercepat perbaikan jalan di RT. 2 yang merupakan jalan utama menuju panggung.
Selain itu, mereka juga menyampaikan agar dilakukan semenisasi di jalan Berlian yang berbatasan dengan daerah Bontang Baru.
“Jalan yang arah mau ke wali kota lama. soalnya sudah lama belum disentuh, kalau masalah drainase dan semenisasi ada di jalan Autista Kelurahan Bontang Baru. Di situ memang perlu perbaikan drainase dan peningkatan jalan soalnya daerah rawa,” jelasnya.
Sedangkan di Kelurahan Lok Tuan, daerah Kampung Mandar, masyarakat mengusulkan agar segera dibangun turap. Karena merupakan daerah dekat jurang. Selain itu, di RT. 06 daerah Selambai yang meminta untuk dilakukan pelatihan guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari sektor teknologi.
“Mereka juga sekaligus meminta pelebaran jalan di daerah RT. 06 Selambai dari 1 meter menjadi 2 meter,” ujarnya.
Kemudian, di daerah Api-Api terkait perbaikan drainase, semenisasi, dan normalisasi sungai.
Sedangkan warga Bontang Barat, disana menginginkan penerangan lampu jalan di daerah Parikesit karena dekat dengan jalan utama di Panjaitan,” ucapnya.
Terkait yang menjadi prioritas, fraksi partai Hanura itu menyampaikan akan memprioritaskan perbaikan drainase yang terletak di Kelurahan Api-Api.
“Di Api-Api akan diutamakan. Soalnya ketika saya lihat langsung tidak mengalirnya air ketika hujan untuk dibuang ke sungai karena mampet terutama di jalan Pattimura,” ucapnya.
Disinggung terkait anggaran, dia mengatakan ada beberapa usulan yang diterima nilainya hampir mendekati Rp200 juta. Sedangkan yang lain-lainnya sekitar Rp50 juta.
“Kalau jembatan BK di jalan batu Sahasa RT. 01 kurang lebih Rp80 juta, karena di situ hanya 3 rumah yang akan dibikinkan jembatan untuk akses keluar masuk. Sementara di RT. 11 kurang lebih Rp150 juta jembatan 3 meter dilebarkan menjadi 4 meter,” rincinya.
Samad menegaskan, akan segera merealisasikan aspirasi tersebut pada anggaran perubahan. Kendati tidak memadai, akan dikerjakan 2022 mendatang.
“Tapi kalau misalnya di perubahan minim terpaksa di anggaran murni 2022,” tutupnya (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah