KAREBAKALTIM.com – Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kelurahan Telihan, Kilo 6 sempat ramai diperbincangkan di media sosial lantaran menyebabkan bau tidak sedap.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang, Eddy Forestwanto menyebutkan, bau tersebut disebabkan banyaknya aktivitas pemotongan menjelang Idulfitri 1442 H, Kamis (13/5/2021).
“Di situ memang puncak-puncaknya pemotongan sekitar 50 ekor sapi. Jadi overload,” sebutnya saat disambangi di Gedung Gabungan Dinas (Gadis) Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, Jl Moh Roem, Bontang Lestari, Senin (17/5/2021).
Kata dia, penyembelihan dalam kondisi normal tidak menimbulkan bau. Namun, 10 hari sebelum Idulfitri terjadi peningkatan pemotongan. Sehingga daya tampung ipal RPH milik pemerintah tersebut kewalahan.
“Tapi terakhir saya cek di sana, tidak ada sudah baunya,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menetralkan aroma limbah yang mengganggu masyarakat sekitar. DKP3 pun telah melakukan pertemuan dengan RT, Lurah, dan warga setempat.
Lebih jauh, Eddy mengatakan untuk parit RPH selama ini memang belum ada pembuangan. Dari itu pada 2021 ini, pihaknya akan menyelesaikan pembangunan pembuangan limbah hewan-hewan tersebut.
“Mungkin ini sudah mulai mengerjakan pemasangan pipa. Tapi akan kita diskusikan bagaimana teknisnya agar air tidak kembali lagi ke warga,” ujarnya.
Ia menjelaskan selama ini, polutan yang sudah aman dialirkan ke sungai karena merupakan limbah cair.
“Kita berharap tahun depan dapat anggaran untuk perbaikan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk meminimalisir baunya,” tutupnya.
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Risman