26.1 C
Bontang
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

DKP3 Bontang Jelaskan Perbedaan Pangan Organik & Non Organik dari Cara Produksinya

KAREBAKALTIM.com – Selain menggalakkan penyedian pangan berkecukupan bagi masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang juga tengah melakukan pengembangan budidaya sayur-mayur dengan cara aman, yakni dengan organik.

“Seperti budidaya tanaman sayur di demplot menggunakan pupuk kandang. Karena memang pada umumnya produksi pangan organik menggunakan pestisida nabati, sedangkan non organik memakai bahan kimia,” jelas Fahruddin Noor saat dimintai keterangan, Kamis (08/04/2021).

Namun kata dia, secara fisik pangan organik dan non-organik tidak bisa dibedakan. Karena jika dilihat kasat mata keduanya nampak sama. Akan tetapi secara garis besar yang dapat membedakan adalah dari cara petani memproses sayur, buah, biji-bijian yang akan dijual untuk dikonsumsi.

Lanjut Fahruddin, pangan non-organik atau menggantungkan input produksi dari bahan-bahan kimia. Memberikan hasil panen tinggi, namun berdampak negatif terhadap lingkungan.

Sementara, pangan organik tidak menggunakan bahan-bahan sintetis seperti pestisida dan pupuk pada tanaman. Sehingga menciptakan komoditi yang sehat. Selain itu, bahan makanan tersebut tidak terdapat di pasar.

“Kalau organik di jualnya di tempat-tempat tertentu. Misalnya kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Seperti di Gunung Wilis atau Kampung Masdarling itu jualnya di situ. Sedangkan yang anorganik dijual di pasaran,” ucapnya.

Kendati demikian, DKP3 selaku organisasi yang menanungi bidang pangan, terus mengedukasi masyarakat terkait hal itu. Guna menunjang ketahanan pangan yang bersih dan aman.

“Nanti ada program di radio. Di PKTv juga biasa ada jadwal dialog tiap bulan untuk mengedukasi masyarakat. Mengenalkan pangan yang aman dikonsumsi,” pungkasnya. (*)



Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
21,600PelangganBerlangganan