KAREBAKALTIM.com, Bontang – Joni Alla’ Padang, Sekretaris Komisi C DPRD Bontang menyebut Ruang Pusat Data Kota Bontang sangat jauh dari bayangannya.
“Saya tidak pernah berpikir bahwa Bontang punya pusat database hanya seperti ini,” kata Joni heran saat menyidak Ruang Pusat Data bersama Komisi C DPRD Bontang, Senin 21 Juli 2025.
Menurutnya, ruangan tersebut sangat jauh dari bayangannya terlebih dengan slogan Bontang sebagai Smart City.
Ia mengatakan, melihat kondisi ini sangat wajar bagi Kepala Dinas Kominfo Bontang untuk memperjuangkan pengadaan bangunan sendiri sebagai data centre.
“Ini (ruangan-red) kalau kita mau nilai dari 1 sampai 10 ini baru berada di 2,” ucapnya.
Namun dengan cepat Muhammad Sahib, Wakil Ketua Komisi C mengatakan, ruangan tersebut belum sampai 2 dari range 1-10. “Belum sampai 2,” timpalnya.
Diketahui rencana pembuatan bangunan sendiri untuk pusat data, telah dikomunikasikan dan diusulkan saat rapat bersama Sekretariat Daerah (Sekda) dan Dinas Kominfo pada Kamis 17 Juli 2025. Namun Kepala Dinas Kominfo Anwar Sadat menyebut proses pembuatannya akan memakan waktu yang lama.
“Karena nanti kita akan menyusun dulu draftnya karena penjelasannya harus jelas lengkap. Karena bangunan data centre gak bisa kayak bangunan biasa,” ucapnya saat dikonfirmasi di ruangannya.
“Harus berkoordonasi ke semua opd yang akan menggunakan aplikasi, pelayanan publik apa saja yang akan digunakan, nanti juga perubahan pertambahan jumlah penduduk 5 sampai 10 tahun ke depan,” tambahnya.
Karena hal itu, akan mempengaruhi berapa jumlah server yang akan digunakan, dan berapa besar ketahanan listrik yang mesti disiapkan.
Untuk saat ini, pihaknya hanya mengantisipasi pasca insiden jatuhnya menara penangkal petir dengan penambahan kanopi tepat di bawah atap dan di atas plafon.
“Kita juga akan merapikan listrik, karena ini memang bangunan lama, tahun 2002. Nah, ini kan listriknya satu kesatuan dengan OPD terkait, yang seharusnya terpisah,” tandasnya. (Cca/adv)