KAREBAKALTIM.com, Bontang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Muhammad Sahib layankan kritikan terhadap Pemerintah Kota Bontang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), Senin 16 Juni 2025.
Dalam rapat gabungan Komisi A dan C, yang membahas Status Mahasiswa Universitas Trunajaya (Unijaya) Kota Bontang, dihadiri pihak pemerintah yang diwakili Asisten I, Inspektorat, juga perwakilan mahasiswa.
Asisten I, Dasuki, mengatakan Wali Kota memerintahkannya untuk melakukan koordinasi ke lembaga layanan pendidikan tinggi atau LLDikti
Dasuki mengatakan, LLDikti cukup kaget, lantaran pemerintah daerah turut campur dengan urusan kampus tersebut.
“Nah saya sampaikan, ini bukan mencampuri urusan manajemen perguruan tinggi, tapi melihat dampak sosialnya,” terangnya dalam RDP tersebut.
Ditambahkan oleh Inspektorat Kota Bontang, Enik Ruswati, selain ke LLDikti pihaknya juga melakukan persuratan ke Dirjen Perguruan Tinggi untuk percepatan informasi dan kejelasan, atas arahan Wali Kota Bontang.
“Jadi Bu Walikota sudah bersurat juga ke Dirjen Dikti di tanggal 11 Mei 2025. Kemudian juga di tidaklanjuti ada surat kembali tanggal 28 Mei dua kali, untuk untuk apa itu untuk mendapatkan informasi dan kejelasan,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Sahib mengaku mengapresiasi upaya Pemerintah Bontang, namun menurutnya pemerintah mesti lebih getol dengan tidak hanya surat-menyurat.
“Ada hal yang perlu dilakukan Pemkot. Jangan hanya menyurat. Karena surat itu bisa dibalas dan bisa tidak,” tandasnya. “Maka saya minta urusan ini, kalau tidak bisa masuk ke Universitasnya, maka lihat dampak sosialnya,” tambahnya.
Ia juga meminta, agar Pemkot tidak berpikir ini bukan urusan mereka. Sebab ini adalah masalah yang terjadi di Bontang.
“Kita jangan membawa masalah ini, bahwa ini bukan urusan kita. Kita harus berpikir bahwa jika kejadiannya di Bontang, maka yang harus urus ini adalah Pemkot Bontang,” tegasnya.
Dia meminta agar bagaimanapun mahasiswa ini mencapai tujuannya. Sehingga mereka bisa diwisuda dan mencapai cita-citanya.
“Jadi pak Dasuki, ini urusan kita,” ucap Ibe menatap ke Dasuki. “Jadi sekecil apapun pasti ada urusannya Pemkot Bontang di sini. Dan jangan bilang bahwa saya berpikir bapak ini tidak urusi,” tandasnya. (Adv/cc)