KAREBAKALTIM.com – Puluhan calon penumpang kapal Binaiya tujuan Bontang-Awerange gagal berangkat diakibatkan tidak mendapatkan tiket. Beberapa di antaranya karena menggunakan jasa calo.
Salah satu calon penumpang, Asriani menyebutkan sangat kecewa karena gagal menyeberang ke Awerange. Pasalnya ia beserta suami juga anaknya sudah jauh-jauh dari Bengalon dan telah melakukan rapid antigen.
“Rugi tenaga, rugi ongkos. Kami dijanji sama calo. Dia sudah minta data dan menyuruh rapid, ternyata tidak ada tiketnya. Tidak bertanggungjawab,” ujarnya pada reporter Karebakaltim.com, Sabtu (10/7/2021) pagi.
Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang, Welly Sakius menegaskan, tiket kapal hanya bisa diakses melalui satu pintu saja, yakni PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI).
Lantaran, pelayanan melalui agen resmi ditutup sementara mulai 6 Juli hingga 20 Juli 2021 karena Bontang ditetapkan masuk dalam salah satu dari 15 kota yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
“Tidak diperjualbelikan melalui calo begitu pun agen resmi, apalagi inikan Bontang sudah zona merah. Jadi tidak ada penambahan penumpang,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bontang Utara, AKP Ahmad Said mengatakan, jika ada calon penumpang merasa dirugikan atau keberatan dapat melapor ke pihak berwajib.
“Jadi kalau ada merasa keberatan silahkan melapor. Karena ini merugikan masyarakat,” pungkasnya. (*)
Reporter : Mirah Hayati