KAREBAKALTIM.com – Permasalahan banjir yang kerap terjadi di Kota Bontang menjadi salah satu momok bagi pemerintah, kususnya masyarakat yang selalu mengeluhkan hal itu.
Dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kota Bontang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2022, Wakil Ketua Komisi III Abdul Malik menanggapi rencana akan dibangunnya bendungan yang berada di Desa Suka Rahmat, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sebagai bentuk antisipasi pencegahan banjir.
Pasalnya, wacana pembangunan tersebut sampai sekarang belum kelihatan hasilnya. Padahal pemanfaatan bendungan itu selalu masuk dalam usulan musrenbang tingkat kota.
“Selalu masuk dalam usulan musrenbang, namun sampai sekarang belum ada jalan keluarnya,” ungkapnya ketika ditemui setelah menghadiri Musrenbang tingkat Kota di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Senin (30/03/2021).
Pihaknya pun mempertanyakan sikap dari Pemerintah Provinsi (Pemprov). Sebab itu masuk dalam kewenangannya untuk ditindak lanjuti.
“Soalnya pada saat melakukan kunjungan kerja ke Pemda Kutim, pihaknya mengatakan bukan menjadi kewenangan mereka dan itu adalah kewenangan Pemprov untuk ditindak lanjuti,” jelasnya.
Malik berharap, agar usulan tersebut dapat direalisasikan tahun ini. Pasalnya, selain menjadi penanganan banjir, pembangunan tanggul itu juga menjadi alternatif terkait permasalahan air bersih di Kota Taman ini.
“Menurut para ahli, ketersediaan air bawah tanah sebagai sumber utama air bersih di Bontang akan habis dalam waktu 5 tahun ke depan. Sehingga ke depan turap itu bisa segera dikerjakan,” tandasnya. (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah
