KAREBAKALTIM.com – Banjir kiriman acap kali melanda Kota Bontang. Kiriman dari hulu itu pun tak dapat diprediksi kapan akan datang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, Ahmad Yani menuturkan, tahun 2020 ini terhitung Januari hingga 21 Desember Bontang sama sekali tidak mengalami banjir kiriman tersebut.
“Apabila sampai akhir tahun tidak ada, maka banjir kiriman tahun 2020 bisa dikatakan Zero,” harapnya.
“Kalau banjir rob tiap bulan, tapi rob paling tinggi sudah 6 kali selama 2020,” sebutnya.
Lanjutnya, berbeda halnya saat BPBD baru dibentuk 5 tahun lalu. Dimana 2015 pihaknya menangani 7 kasus banjir kiriman, 2017 sebanyak 5 kasus, 2018 tercatat 3 kasus, dan 2019 menurun hanya 1 kasus.
“Sejak 2015 itu kita mencoba mendata dan men-survey penyebab-penyebab banjir kiriman di kota kita,” bebernya.
Ahmad Yani juga menyebutkan, BPBD tidak bekerja sendiri untuk menangani kasus ini. Akan tetapi, pihaknya bekerjasama dengan lembaga legislatif dan dinas-dinas terkait lainnya di Kota Bontang, sehingga banjir kiriman dapat ditekan.
Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya mengeruk semua titik-titik yang dapat menyebabkan banjir kiriman masuk.
Adapun titik-titik rawan banjir yakni di daerah Kecamatan Bontang Barat terdapat di Kelurahan Telihan, Kanaan. Sedangkan Kecamatan Bontang Utara diantaranya Kelurahan Api-api, Gunung Elai, Guntung. Sementara Kecamatan Bontang Selatan, titik air berada di Satimpo.
“Sekali lagi ini adalah kerja tim, dari dinas-dinas terkait dan lembaga legislatif,” tuturnya. (*)
Reporter : Mirah Hayati
Editor : Siti Nurkhasanah
