KAREBAKALTIM.com, Bontang — Kota Bontang saat ini sudah meraih predikat Adipura yang ke-15 kalinya. Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengatakan Bontang optimis lagi meraih adipura yang ke-16 kalinya. Pernyataan itu dia sampaikan tadi malam, Rabu 6 Agustus 2025.
Neni mendeskripsikan, Kota Bontang lah yang kali pertama membangun sistem pengelolaan sampah seperti sanitary landfill. Setidaknya itu untuk wilayah Kaltim.
“Inilah yang membuat Kota Bontang selalu mendapatkan Adipura. Ini yang sudah ke-15 kali. Alhamdulillah,” kata Neni di hadapan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin.
Dan sekarang, tambah Neni, dia diberi arahan dari Menteri Lingkungan Hidup (LH). Katanya, kota yang bakal dinilai menjadi kota Adipura adalah kota yang punya sistem pengelolaan sampah, yaitu sanitary landfill.
“Nah yang open dumping itu bahkan kena pidana. Open Dumping bahkan tidak dinilai,” ucapnya.
Politisi Golkar itu menambahkan, menurut Kementerian LH, kriteria-kriteria yang akan menjadi Kota Adipura pada intinya adalah penjagaan lingkungan.
Istilahnya adalah sustainable environment atau lingkungan berkelanjutan. Kondisi di mana lingkungan terjaga keseimbangannya. Sumber daya alamnya dapat dilestarikan, dan dampak negatif terhadap lingkungan diminimalkan.
Sehingga memungkinkan kelangsungan hidup dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang bisa lebih mantap.
“Karena kita bicara lingkungan ini kan sustainable environment. Bagaimana kita membangun kota secara berkelanjutan, tentu adalah lingkungan yang harus kita jaga,” kata Neni optimis.
Lebih jauh, Neni semakin optimis sekali bahwa Kota Bontang akan mendapat penilaian Adipura yang ke-16 kalinya.
“Alhamdulillah Bontang ini insyaAllah menjadi kota yang mendapatkan penghargaan Adipura yang ke-16 kali,” ucapnya disambut tepukan meriah para hadirin.
Untuk itu dirinya mengajak seluruh masyarakat tetap menjaga kebersihan dan berkolaborasi membangun Kota Bontang agar semakin asri. (Adv)




