KAREBAKALTIM.com, Bontang – Anggota DPRD Kota Bontang, Winardi, menyinggung kondisi Bontang yang hingga hari ini belum memiliki database atau data terstruktur yang akurat pada berbagai bidang.
Menurutnya, sulit untuk menelurkan kebijakan yang tepat sasaran tanpa adanya data sebagai tolok ukur kebijakan.
“Ada hal yang saya pernah coba riset, bahwa pola penerapan kebijakan bisa menjadi tidak tepat sasaran tanpa adanya data yang akurat,” kata Winardi dalam Rapat Paripurna ke-6 Masa Sidang III DPRD Bontang tentang Raperda RPJMD Bontang 2025-2029 yang dihadiri Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang.
Ia memberikan contoh, kebijakan terkait bantuan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menurutnya tidak memiliki data akurat terkait jumlah pelaku UMKM di Kota Taman.
“Kita tidak pernah update soal nomor induk berwirausaha (NIB) mana yang masih berjalan, mana yang berhenti, maka kalau ditanya berapa pelaku UMKM Bontang berdasar NIB yang keluar 3000 misalnya, namun ternyata faktanya di lapangan bisa saja lebih atau kurang,” kata Winardi.
Dikatakannya, hal yang sama juga terjadi pada data akurat kemiskinan yang belum terhimpun.
“Saya coba tanyakan di dinas datanya berbeda dari kementrian, juga berbeda dari data musyawarah kelurahan,” bebernya.
Menurutnya, dengan tidak adanya data yang akurat ini, menyulitkan pemerintah membuat kebijakan yang tepat sasaran.
“Kebijakan itu basisnya riset, sehingga menurut saya hal ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah,” tandasnya.
Selain itu, Politisi Partai PDI Perjuangan ini, mengaku heran. Pasalnya Kota Bontang menjadi daerah dengan jumlah penduduk paling rendah kedua, dari 10 kabupaten/kota. Namun Kota Bontang selalu berada di urutan pertama indeks pengangguran tertinggi di Kaltim.
“Cenderung kita yang tertinggi, tapi kita tidak tau ukurannya apa. Makanya kita perlu database,” jelasnya, kepada katakaltim ditemui setelah paripurna tersebut.
Winardi juga menyinggung bahwa penyerapan anggaran APBD Kota Bontang di trimester kedua cenderung minim, ia menyarankan agar lebih dioptimalkan dengan dialirkan pada pembuatan database. (Adv)




