KAREBAKALTIM.com – Kasus pelecehan di lingkungan pesantren di Kota Bontang sepanjang 2024 masih ada. Kondisi ini tentu membuat reputasi lembaga pendidikan agama tersebut tercoreng.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Saeful Rizal, menegaskan pentingnya peran aktif dari Kementerian Agama (Kemenag) dalam pengelolaan dan pengawasan pondok pesantren (ponpes).
“Kemenag harus memiliki standarisasi yang jelas untuk pembangunan dan pengelolaan ponpes, bahkan harus diawasi secara ketat,” ujar Saeful Rizal.
Ia mengungkapkan bahwa banyak kasus pelecehan yang terjadi di ponpes melibatkan oknum pimpinan pesantren, sehingga perlu adanya persyaratan yang ketat dalam mendirikan ponpes.
Lebih lanjut, Saeful Rizal mengimbau para pimpinan ponpes untuk menerapkan batasan yang tegas antar lawan jenis. Hal ini penting untuk meminimalisir risiko pelecehan antara santri dan santriwati.
“Suatu tempat yang mengajarkan ilmu agama tentunya dipenuhi banyak godaan. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi dari semua pihak untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Politisi PKS ini juga memberikan contoh konkret dalam menjaga keselamatan santriwan dan santriwati. “Ketika belajar atau sedang menyetor hafalan, sebaiknya santriwati dilakukan secara berkelompok, bukan hanya berdua atau sendirian,” jelasnya.
Dia berharap tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi di Kota Bontang karena hal ini dapat memperburuk nama baik institusi pendidikan agama. “Seluruh pihak harus turun tangan untuk mengatasi ini, sebab situasi ini menciptakan kecemasan di kalangan orang tua yang ingin memasukkan anak-anak mereka ke pesantren,” pungkasnya.
Pentingnya perhatian dan tindakan preventif dari pemerintah dan pengelola ponpes menjadi sorotan, agar kasus-kasus pelecehan di lingkungan pesantren dapat dicegah dan reputasi pesantren sebagai tempat menuntut ilmu agama dapat pulih kembali.
Dukungan serta tindakan nyata dari Kemenag dan masyarakat diharapkan menjadi solusi dalam menangani permasalahan ini demi menjaga keamanan dan kenyamanan para santri.
Penulis : Aji




