KAREBAKALTIM.com – Kota Bontang menghadapi tantangan serius dalam mengatasi kasus stunting. Meski wilayahnya relatif kecil, angka stunting di Bontang masih terbilang tinggi, mencapai 19 persen. Kondisi ini membuat stunting menjadi perhatian besar bagi pemerintah dan masyarakat, mengingat dampaknya terhadap perkembangan fisik dan mental anak-anak.
Menanggapi persoalan ini, Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto, menyoroti pentingnya perbaikan sistem pendataan stunting sebagai langkah awal yang krusial. Menurut Heri, akurasi data sangat dibutuhkan agar penanganan kasus stunting dapat dilakukan secara tepat dan efisien. “Akurasi data sangatlah penting, termasuk bagaimana cara mendata balita yang terindikasi stunting,” ungkapnya dalam sebuah wawancara.
Heri menjelaskan bahwa selama ini proses pendataan dan pengukuran status kesehatan anak di Bontang dikerjakan oleh kader posyandu. Namun, klaim stunting berasal dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas, yang sering kali tidak memiliki gambaran kondisi langsung di lapangan. “Mereka mengklaim stunting tanpa melihat langsung kondisi anak. Ini perlu dievaluasi karena akurasi data sangat penting,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa kasus di lapangan menunjukkan anak-anak yang berat badannya turun sementara akibat sakit, namun langsung tercatat sebagai kasus stunting. Padahal, penurunan berat badan tersebut sering kali bersifat sementara dan akan kembali normal saat anak sehat kembali. “Di lapangan, ada anak yang baru sakit, berat badannya turun, tapi dianggap stunting. Padahal, saat sehat, berat badannya normal. Ini menunjukkan perlunya akurasi dalam pendataan,” tambah Heri.
Selain itu, politisi Gerindra ini juga mengajak semua pihak untuk lebih teliti dalam memverifikasi data, agar kebijakan yang diambil benar-benar berbasis pada kondisi riil di masyarakat. Ia berharap ke depannya data yang digunakan untuk dasar kebijakan dapat lebih akurat dan valid, sehingga penanganan stunting di Bontang lebih tepat sasaran dan benar-benar menyentuh inti permasalahan.
“Akurasi data sangatlah penting agar kita benar-benar menangani stunting yang sesungguhnya, bukan hanya karena data yang tidak tepat,” pungkas Heri. Menurutnya, perbaikan data akan sangat membantu dalam upaya pemulihan stunting, serta meminimalisasi kesalahan dalam pengambilan kebijakan yang bisa berdampak pada anggaran dan program-program yang dilaksanakan di lapangan.
Dengan adanya dorongan untuk peningkatan akurasi data ini, diharapkan upaya penanganan stunting di Kota Bontang akan lebih efektif dan berdampak nyata bagi kesejahteraan anak-anak di kota tersebut.
Penulis : Aji