24.9 C
Bontang
Sabtu, Desember 28, 2024
spot_img

72 Guru dari 20 Kecamatan Ikuti Pelatihan Khusus yang di Gagas DISDIKBUD Kukar

Kutai Kartanegara, KAREBAKALTIM.COM – Kepala Dinas  Pendidikan dan Budaya (Kadisdikbud) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar),  melaksanakan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kompetensi tenaga pengajar di daerah. Kegiatan itu merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dalam mengaplikasi pembelajaran kepada siswa dan siswinya.

Diketahui pelatihan yang gagas oleh Disdikbud Kukar tersebut disambut antusias oleh para guru di Kabupaten kaya migas dan batu bara tersebut. Diketahui pelatihan itu berlangsung dari tanggal 27 hingga 29 Oktober 2023, di Hotel Grand Fatma Tenggarong.

Disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Pendidikan (GTK), Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, mengatakan kegiatan peningkatan kompetensi itu secara khusus diberikan kepada 72 guru sekolah dasar (SD) dari 20 kecamatan di Kukar.

Dalam pelatihan ini mencakup peningkatan kompetensi untuk guru-guru Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru Pendidikan Agama, dengan fokus pada pendidikan moral dan etika. Dan salah satu misinya masuk dalam program Kukar Idaman, yakni menciptakan masyarakat berakhlak mulia.

“Guru diharapkan dapat lebih menekankan akhlak mulia daripada hanya pengetahuan akademis.” ungkap pria tersebut, dalam acara pembukaan Bimtek, pada Jumat, 27 Oktober 2023.

Menurutnya, untuk peningkatan kompetensi guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan juga merupakan bagian dari misi Bupati Kukar untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.

“Tujuannya adalah mempersiapkan generasi muda dengan kondisi jasmani dan rohani yang sehat.” ucapnya.

Ia selanjutnya mengungkap, pelatihan ini akan mempersiapkan guru-guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan siswa tingkat sekolah dasar. Sebab mendidik anak-anak beranjak remaja harus memahami kondisi fisik serta psikologis siswanya. Oleh karena itu, metode pengajaran harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi jenjang anak.

“Guru juga harus memahami dan menghormati perbedaan budaya dan jenis olahraga lokal di daerah mereka. Selain aspek fisik, pelatihan ini juga menekankan pengembangan kebudayaan dan perlombaan tradisional yang melibatkan olahraga dan budaya.” akhirinya. (ADV/DISDIKBUDKUKAR)

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan