KAREBAKALTIM.com – Maraknya penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mengakibatkan masyarakat umum kesulitan mendapatkan bahan bakar di Stasiun Pendistribusian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi perhatian Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam.
Oleh karena itu, ia mengusulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang bentuk tim pengawasan pendistribusian. Tujuan dibentuknya tim pengawasan tersebut untuk menjaga kelangkaan dan agar merata ke masyarakat.
“Harus dilakukan penjagaan ketat, selain ditimbun karena kelangkaan juga dipicu harga BBM yang naik,” sebutnya saat dikonfirmasi, Kamis (28/9/2023).
Hal itu juga kata wakil rakyat yang masih muda ini, pengawasan dapat mengantisipasi terjadinya antrean panjang. Pasalnya hampir setiap hari antrean mengular di SPBU yang mengakibatkan arus lalu lintas menjadi macet.
Kata dia, pemerintah bisa menggandeng pihak kepolisian melakukan pengawasan distribusi hingga pelayanan SPBU. Terlebih jika ada penyelewengan BBM subsidi, dengan adanya pemantauan langsung di lapangan diharapkan ada perbaikan nyata sesuai hasil pengawasan.
“Kalau ada oknum bermain curang bisa langsung ditindak jika ketahuan mengetap BBM. Jadi ada efek jera,” sebutnya.
Kendati demikian, sebelum kebijkan tersebut diterpakan ia mengimbau pemerintah terlebih dahulu melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Karena tentu akan berdampak pada piring nasi masyarakat, agak sulit memberantas oknum-oknum pengetap atau penimbun. Kalau sudah dilakukan sosialisasi tapi masih melanggar harus ditindak,” tuturnya.
Namun, ia juga mengatakan untuk pedagang bensin eceran di pinggir jalan masih bisa ditoleransi. Pasalnya harga yang ditetapkan kepada pembeli masih harga yang terbilang wajar. (adv)
Penulis: Mira