KAREBAKALTIM.com – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Faisal menilai anggaran senilai Rp150 juta yang digelontorkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) sangat rendah.
Sementara jumlah LPJU Kota Taman (sebutan lain Kota Bontang) sebanyak 4.650 LPJU. Menurutnya, anggaran di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang ini tidak dapat menutupi biaya pemeliharaan seluruh LPJU di wilayah industri ini.
Oleh karena itu, politisi usungan Partai Demokrasi Nasional (NasDem) tersebut meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menambah vague anggaran yang telah dikucurkan itu.
Ia menyarankan agar Dishub mengusulkan penambahan anggaran di tahun 2024 mendatang. Pasalnha jika ditambah maka pemeliharaan serta perawatannya bakal bisa mengcover seluruh LPJU di Bontang.
“Dari informasi yang saya dengar, 1 titik pemeliharaan itu biayanya Rp7 juta sudah masuk kabel dan listrik. Jadi harus ditambah,” ucapnya, (30/9/2023).
Kata dia, minimnya anggaran berpengaruh terhadap pelayanan Dishub ketika ada gangguan, seperti lampu padam. Sebab tidak ada biaya pemeliharaan dan perawatan yang bisa digunakan.
Sementara, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, Muhammad Nur menuturkan dalam kurun waktu satu tahun, terdapat 3.500 bola lampu yang harus dipelihara. Sedangkan anggaran terbatas.
“Ada juga yang usia 5 tahun perlu pemeliharaan, tapi tidak ada biaya. Jadi kalau ada kerusakan kita hanya perbaiki yang di jalan protokol,” katanya. (Adv)
Penulis: Mira
