KAREBAKALTIM.com – PT Indominco Mandiri (IMM) menerima kunjungan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kal-Tim), Akmal Malik pada Rabu (26/6/2024) siang. Agenda ini sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut yakni Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan Kal-Tim Joko Istanto dan Kadis Lingkungan Hidup Kal-Tim Anwar Sanusi. Bersama Direktur PT IMM, Era Tjahya Saputra, mereka berkeliling area bekas tambang Indominco.
Area pertama yang dikunjungi yaitu Danau Kanahuang, kemudian Arboretum 30 Gemilang yang merupakan kawasan konservasi seluas 65 hektare. Terdapat berbagai jenis pohon area itu, di antaranya ulin, maranti, gaharu, dan lain-lain. Terakhir menanam bibit mangrove di Pantai Sempayo, Santan Ilir, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Pj Gubernur juga berkesempatan menanam pohon gaharu serta menikmati budidaya madu kelulut. Selain itu, pihak PT IMM pun memperkenalkan berbagai program good mining terhadap pengunjung.
Menurut Adam Malik, Indominco satu-satunya tambang di Kal-Tim yang memiliki kawasan Arboretum. Pun ia mengapresiasi pihak perusahaan yang telah berkontribusi menjaga ekosistem lingkungan.
“Terimakasih dan saya sangat mengapresiasi IMM karena sudah menyumbang karbon, walaupun baru 65 persen tapi ini sudah sangat membantu,” tuturnya saat bincang-bincang dengan awak media ini.
Pun kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) berharap PT IMM bukan hanya membangun arboretum dan mangrove tetapi juga melakukan upaya lain. Seperti membangun kawasan pangan dengan memanfaatkan lahan eks tambang yang sudah tidak aktif.
“Eks tambang bisa digunakan untuk tanam jagung, padi, sayur. Pangan dunia sedang tidak baik-baik saja, kita harus sama-sama mendorong penanaman pangan,” sebutnya.
Sementara Direktur PT Indominco Mandiri, Era Tjahya Saputra menuturkan, pihaknya tidak hanya fokus mengembangkan ekonomi dan sumber daya alam (SDA). Tetapi juga berkomitmen melestarikan alam melalui penanaman mangrove.
“Kelestarian alam harus kita jaga, manfaatnya banyak. Bukan hanya terhadap masyarakat tetapi juga flora dan fauna di sekitar kita,” ujarnya
Kata dia, aksi ini sudah dilakukan sejak 2010 lalu. Hingga saat ini, luas lahan yang ditanami di sejumlah kawasan pesisir PT IMM telah mencapai 72 hektare. Di antaranya Pantai Kersik, Santan Ilir, Pagung, dan Sempayau.
“Target kami 130 hektare. Kita lakukan secara bertahap, semoga apa yang diupayakan perusahaan untuk lingkungan dapat memberi manfaat yang berkelanjutan,” katanya.
Dalam hal ini PT IMM melibatkan masyarakat dan menggandeng Komunitas Peduli Mangrove dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Santan. Sehingga tercipta rasa kepemilikan serta meningkatkan ekonomi mereka.
“Kita harus berkolaborasi menjaga kualitas lingkungan hidup, jadi kerusakan alam bisa cepat diminimalisir,” sebutnya.
Penulis : Mira