Karebakaltim.com – DPRD Bontang kembali menyoroti progres penanganan banjir dari Pemerintah Kota Bontang. Kali ini, sorotan datang dari Anggota Komisi III DPRD Bontang, Yassier Arafat.
Yassier mengatakan progres pengangan banjir yang dilakukan pemerintah hingga pertengahan 2022 belum signifikan.
Yassier meminta keseriusan Wali Kota Bontang untuk menuntaskan masalah banjir. Politisi Partai Golkar ini menyarankan pemerintah untuk menggandeng seluruh perusahan yang beroperasi di Kota Bontang untuk turut berpartisipasi dalam penanganan banjir.
Dia mengakui, jika pemerintah hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sulit untuk direalisasikan dengan cepat.
“Kalau hanya pakai ABPD tidak akan cukup. Undang mereka (perusahaan) untuk duduk bersama,” kata Yassier kepada wartawan.
Keterlibatan perushaan dalam penanganan banir bukan hanya soal dana atau program. Keterlibatan perusahaan kata dia, juga bisa dimanfaatkan pemkot untuk peminjaman alat-alat berat saat warga hendak melakukan pengerukan drainase.
Dia juga menyinggung soal pengerukan drainase yang dilakukan warga beberapa waktu lalu. Dia bilang, seharusnya pemkot merasa tertampar jika mendengar warganya rela patungan menyewa alat berat untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah mereka.
“Kemana peran pemerintah kalau seperti itu,” tanyanya.
Semengtara, Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku telah melibatkan perusahaan dalam penanganan banjir. Salah satunya dalam program pembangunan turap di Kelurahan Guntung.
Basri juga mengatakan, pemkot telah merencanakan pembelian dua unit ekskavator amfibi untuk membantu warga mengeruk sungai dan drainase.
Satu berukuran besar, dan satu ukuran kecil alias minimalis. Harapannya bisa meminimalisasi bencana banjir ketika air meluap hingga ke wilayah Kota Bontang. “Harapannya bisa terealisasi tahun ini,” tandas Basri.
Diketahui, banjir masih menjadi momok bagi warga Kota Bontang. Banjir didominasi akibat kiriman dari wilayah lain, seperti Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kutai Timur (Kutim). Bila sudah parah, sebagian wilayah Kota Bontang terendam dan terdampak. (*)